ADVENTURE NEVER DIE
Tetap bertahan hingga akhir perjalanan, Letih lelah hanyalah perasaan, tegak berdiri di atas awan, Tak pernah takut atau pun gentar
Wednesday, October 23, 2013
TEORI HIDUP DI ALAM BEBAS
Pada umumnya manusia itu akan menjadi berani
bila hidupnya terancam bahaya. seperti misalnya bahaya kelaparan ketika berada
di tempat yg terisolir. Di dalam dunia kemiliteran, survival selalu harus di
ajarkan pada pasukan ( terutama para pasukan komando ) hal ini dimaksudkan
untuk menunjang operasi tempur dalam sistem RAID ( gerilya )
Jika terputus hubungan dengan induk pasukan ( terpecah-pecah di dalam hutan ),
maka setiap anggota di tuntut untuk tetap hidup dalam segala keadaan ( situasi
). Dengan mengenal teknik hidup di alam bebas maka dapat menunjang kegiatan di
alam dengan baik pula, tertib, tahan uji dan selamat.
Survival adalah salah satu cara hidup di alam bebas. kata survival berasal dari
bahasa inggris "survive", yang artinya tetap ( bisa bertahan hidup ),
sedangkan pengertian yang lebih luas adalah mampu melepaskan diri dari keadaan
yang sulit, guna mempertahankan hidup di alam bebas. keadaan sulit ( keadaan
buruk atau kritis ) diantaranya adalah :
1. Tidak adanya ( habisnya ) persediaan
makanan.
2. Ancaman kondisi medan yg berat.
3. Tersesat atau terpisah dari kelompok (
induk pasukan ).
4. Hilang atau tersesat di waktu melakukan
pendakian
5. Terabatasnya perlengkapan yang
dimiliki/tersisa.
6. Mengalami kecalakaan di alam bebas, dll
Untuk memudahkan pengertian tentang SURVIVAL, maka dari kata tersebut dapat
di buat kiasan makna untuk di jadikan pedoman umum, yaitu :
SSadarilah sungguh-sungguh situasi dan kondisi
diri sendiri, medan yang di hadapi dan ancaman-ancaman bahaya yang mungkin ada.
UUntung rugi situasi yang hadapi tergantung pada
ketenangan serta penggunaan akal sehat.
R Rasa takut dan panic harus dikendalikan, dengan
cara mengatur keseimbangan rasio dan emosi.
VVakum (kekosongan), artinya kekosongan waktu
harus diisi dengan kegiatan yang menyenangkan serta dapat menghibur diri sambil
senantiasa mencari jalan keluar.
I Ingatlah selalu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
VVivo (vivere) dari bahasa latin yang artinya
hidup, Tetap optimis untuk dapat bertahan, jangan mudah putus asa.
A Adaptasi dengan lingkungan sangatlah penting.
L Latihlah selalu diri dan belajar terus agar
jadi biasa.
Teknik hidup di alam
bebas merupakan pengetahuan dan keterampilan dasar yang baik bagi seseorang
survival yang gemar akan petualangan, dasar-dasar tehnik SURVIVAL dapat
ditingkatkan serta dipadukan menjadi kelompok-kelompok disiplin ilmu hidup di
alam bebas, seperti :
Pengetahuan ilmu medan (Navigasi, peta, kompas).
Teknik survival darat, survival laut, survival udara.
Ilmu pendakian gunung.
Pengetahuan tanda-tanda alam.
Teknik membuat bivak (tenda darurat).
Pengetahuan kesehatan.
Teknik pioneering (penggunaan tali dan tongkat).
Teknik isyarat atau semboyan (untuk komunikasi darurat).
Pengetahuan mengenai tanda-tanda jejak.
Biologi serta zoologi
praktis.
Pengetahuan dan teknik SAR
(search and resque).
Pengetahuan PPPK dan PPGD ;
Pertolongan Pertama Gawat Darurat.
Dsb.
Sebelum melangkah ke hal yang lain pelajarilah bagaimana cara
survival dapat di lakukan secara perorangan dan bagaimana cara survival
kelompok, Bila kelompokmu dalam kondisi survival, maka aturlah langkah-langkah
sebagai berikut :
Tunjuk seorang pemimpin yang dianggap mengeluarkan kondisi
kelompokmu dari kondisi survival, pilihlah pemimpin yang di anggap paling baik,
baik dari segi usia, cara berpikir, bertindak, pengalaman dan juga
pengetahuannya.
Bagi dan aturlah tugas setiap anggota kelompok.
Jaga rasa saling membutuhkan dalam kelompok.
Pemimpin juga harus adil dan yang tidak kalang pentingnya yaitu
harus dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Untuk memahami teknik survival darat, perlu diketahui sifatsifat
medan yang dihadapi, misalnya :
1. Rimba belantara, rawa,
pegunungan, Yang harus diketahui diantara lain :
Jenis hutan (hutan primer, hutan sekunder, hutan tersier, savanna
atau rawa)
Jenis vegetasi (tumbuhan)
Jenis binatang yang hidup, binatang buas/liar atau tidak binatang
melata atau bahkan jenis-jenis binatang yang beracun
Kemungkinan adanya wabah penyakit/epidemic
Navigasi
Cara menyalakan api
Cara berlindung (bivak)
Mencari makanan darurat, mencari makanan dan air,
Menanggulangi bahaya binatang, dsb.
BIVAK (Tenda darurat)
Bivak yaitu suatu tempat dimana kita bias terlindung yang sifatnya
sementara (darurat), gunanya untuk melindungi kita dari cuaca buruk serta dapat
memberikan rasa aman. Mendirikan bivak adalah tehnik penting yang harus
dikuasai jika hendak berkemah.
Penunjang pembuatan bivak terbagi dua yaitu :
Dari bahan alam seperti pepohonan (dahan, ranting dan daun),
batu-batu, gua, dan sebagian nya.
Dari bahan yang sudah jadi/ada, seperti jas hujan, ponco,
fly-sheet atau parasut.
Yang perlu di perhatikan sewaktu pembuatan bivak :
1. Pemilihan tempat yang
baik dan menguntungkan, seperti terhindar dari hembusan angina. Mudah dilihat
dari tempat jauh (jika kita sedang tersesat, tim pencari akan mudah menumukan
kita).
2. Factor keamanan bivak,
baik dari bahaya phon tumbang, tanah longsor, banjir, dan sebagainya.
3. Kesehatan yang memenuhi
syarat.
Beberapa jenis bivak antara lain :
1. Taching,
2. Mob (somali) biasa di
buat oleh suku Afrika,
3. Cagak (shelter),
4. Para-para (dibuat diatas
pohon/tree house)
5. Teepee (tenda seperti
yang digunakan bangsa indian),
6. Zulu, dan sebagianya.
Disamping dapat membuat bivak, kita juga harus belajar cara-cara
membuat jebakan (misalnya menggunakan tali) untuk menangkap binatang yang dapat
dimakan atau bias juga jebakan untuk mengagetkan dan menghalau binatang liar.
Memilih dimana tempat untuk berkemah dan mengetahui bagaimana cara
membuat tempat berteduh/beristirahat (shelter) yang baik adalah salah satu
keterampilan survival. Membuat bivak yang besar untuk waktu yang lama
membutuhkan tehnik khusus. Shelter pada umumnya dibuat untuk berteduh dari
panas nya terik matahari, tiupan angin dan dingin, serta deraan air hujan,
terutama dalam keadaan darurat, bivak sangatlah penting.
Tipe-tipe bivak :
1. Bough shelter, patahkan
sebuah pohon hingga ke tanah pastikan dahan itu tidak akan menimpa kita
(ikatlah dengan kuat), tutupilah dengan dedaunan.
2. Root shelter, jika ada
akar pohon yang besar berada di atas tanah dan menghalangi angina, kita dapat
memakainya sebagai bivak dengan menambahkan dahan dan dedaunan untuk menahan angina.
3. Fallen trunks, sebuah
batang kayu atau pohon yang tumbang dapat digunakan untuk tempat berlindung
sementara, ditambah sedikit galian dan atap ranting dan dedaunan.
4. Stone barriers, tumpukan
batu juga bisa dapat dipergunakan untuk membuat tempat berlindung, seperti yang
dilakukan orang eskimo selama di daerah yang dingin.
Selain itu kita juga dapat membuat bivak dengan menggunakan jas
hujan (poncho), dapat lebih cepat dan jauh lebih mudah.
Tipe-tipe shelter sheet (bivak dengan lembaran poncho) :
1. Natural shelter
2. Triangular shelter
3. Curl shelter
4. Double shelter
Teknik Menghemat Tenaga
Di dalam hidup di alam
bebas, kita dapat melakukan tindakan pencegahan (prevfentif) untuk mengurangi
tingkat keadaan darurat. Cara-caranya adalah :
1. Usahakan tubuh tetap dalam keadaan kering. Tubuh
yang basaha akan banyak menguras energi.
2. Usahakanlah membatasi keluarnya keringat yang
berlebihan, jangan melakukan tindakan yang tidak perlu (sia-sia)
3. Lakukanlah pekerjaan dengan tenang, untuk
menghemat tenaga agar tidak cepat lelah dan berkeringat.
4. Beristirahalah yang cukup, jika berjalan untuk
setiap jamnya harus beristirahat sekitar 5 sampai 10 menit.
5. Minumlah cairan (minuman) yang hangat setelah di
panaskan.
6. Pakailah tutup kepala (topi)
7. Lindungi diri dari tiupan angin dengan pakaian
tebal dan hangat.
8. Jangan panic.
9. Perbanyaklah makan-makanan jika terdapat
kesempatan (untuk persediaan energi/tenaga).
Mencari (Mendapatkan)
Air
Air adalah factor yang
paling penting di dalam survival. Tanpa makanan manusia bias bertahan lebih
lama di bandingkan tanpa air minum. Cara-cara mendapatkan air :
1. Memeras tumbuhan lumut untuk diambil airnya,
kemudian di saring.
2. Mengambil air dari rembasan tebing-tebing.
3. Memotong batang pohon rotan secara miring, dan
ambil airnya.
4. Meremas akar alang-alang, rumput gajah/gelagah.
5. Mengambil dari jenis talas-talasan.
6. Menadah atau mengumpulkan air embun yang
menempel pada daun di pagi hari.
7. Menampung air hujan.
8. Meminum air sungai kecil pegunungan.
9. Mengambil air dari tumbuhan kantung samar.
10. Mengambil air dari tebasan pohon pisang.
Hewan yang Dapat
Menunjukan Adanya Air
1. Mamalia. Kebanyakan hewan membutuhkan air secara
teratur, hewan biak biasanya tidak dapat hidup jauh dari sumber air, kecuali
beberapa karnivora yang mendapatkan cairan dari makanan nya (hewan yang
dimangsanya).
2. Burung. Pemakan biji-bijian seperti gelatik atau
merpati juga tidak pernah jauh dari air, perhatikan burung-burung tersebut saat
sedang rendah ketika mencari air.
3. Reptile. Sukar dijadikan indikator yang baik
terhadap tempat air, reptile sering mengumpulkan embun atau mendapatkan air
dari hewan yang di mangsa nya.
4. Serangga. Merupakan indicator yang baik, khusus
nya lebah, sarang lebah tidak pernah lebih dari radius 6,5 km dari sumber air.
Serangga lain adalah semut dan lalat (90 meter dari sumber air)
5. Jejak manusia. Biasanya jika ada jejak kaki,
maka sudah dekat dengan sumber air.
Bahan Suvival Yang
Mengandung Karbohidrat
1. Buah-buahan
2. Biji-bijian dari suku rumput-rumputan : jagung,
padi, dll.
3. Batang-batang pohon enau, sagu, tebu.
4. Suku akar-akaran seperti singkong, ubi, talas,
kentang, kacang tanah. Hati-hati terhadap singkong hutan yang biasanya beracun
(tetapi kalau kita olah dulu, kita bias meminimalkan racunnya).
Bahan Survival Yang
Mengandung Protein
1. Tumbuh-tumbuhan muda.
2. Biji-bijian muda seperti jagung,
kacang-kacangan, dll.
Bahan Survival Yang
Dapat Dijadikan Obat
1. Daun kayu putih untuk obat sakit perut.
2. Daun akar wangi untuk obat sakit perut/mules.
3. Daun ki urat untuk obat bisul/batuk-batuk.
Tumbuhan Survival Yang
Lainnya Yang Dapat Dimakan
1. Daun kirinyuh.
2. Mawar hutan, daunnya dimakan, bunga nya untuk
obat tersengat lebah.
3. Harendong.
4. Saliara, buahnya yang berwarna ungu dapat
dimakan.
5. Sereh, umbutnya/umbi dapat dimakan.
6. Paku, umbut/umbinya dapat dimakan.
7. Antanan, daunnya dapat dimakan.
8. Kapas hutan (kapuk), buah yang masih muda dapat
dimakan.
9. Arbei hutan.
10. Selada air rawa.
11. Saninten, seperti rambutan, biji yang tua coklat
direbus.
12. Honje, dll.
Untuk mengetahui
jenis-jenis tanaman yang beracun atau tidak pada prinsipnya terletak pada :
a. Tumbuhan beracun mempunyai getah berwarna putih,
batangnya mempunyai bulu-bulu halus, ruas daunya tidak beraturan.
b. Tumbuhan yang tidak beracun, getahnya berwarna
bening, batang nya tidak berbulu, dan ruas daunnya beraturan.
Binatang Sebagai Bahan
Survival
1. Tawon / Lebah, dapat dimakan karena mengandung
protein.
2. Belalang (hati-hati terhadap yang berwarna
kuning/ menyolok : misalnya berwarna belang-belang).
3. Bekicot/ Keong Siput. Dibuang dulu lender nya
lalu di olah.
4. Ikan air tawar (hampir semua dapat dimakan).
5. Kadal
6. Katak hijau, katak biasa tidak bias dimakan
karena kulit nya dapat menyebabkan serangan jantung secara mendadak.
7. Ikan laut (hati-hati dengan yang berwarna
mencolok dan beerbentuk aneh, biasanya ikan seperti itu beracun).
8. Ungags/burung.
9. Binatang menyusui.
Mengenal binatang yang
beracun :
1. Tawon yang besar/Engang.
2. Kumbang beruas-ruas.
3. Kalajengking.
4. Kodok/kadak.
5. Binatang yang melata atau binatang rawa.
Mengenal Ular
Berbahaya/Berbisa
1. Ular belang (hitam dan putih) : beracun dan
mematikan.
2. Ular cabe (hitam putih diperut, punggung coklat,
meraha diekornya) dapat dimakan.
3. Ular hijau : beracun dan mematikan.
4. Ular cobra sangat beracun dan mematikan, dapat
dimakan (untuk mengolah nya harus dengan kemampuan khusus).
5. Ular weling (belang kuning-kuning) : beracun dan
mematikan.
6. Ular sanca (besar dan panjang) tidak berbisa,
dapat dimakan.
7. Ular puspa (memiliki kemiripan dengan ular
sanca)
8. Ular laut ( beracun dan berbahaya untuk
dimakan).
Wednesday, October 9, 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)