Wednesday, October 23, 2013

Puncak Gunung Gede 2958 Mdpl


TEORI HIDUP DI ALAM BEBAS



Pada umumnya manusia itu akan menjadi berani bila hidupnya terancam bahaya. seperti misalnya bahaya kelaparan ketika berada di tempat yg terisolir. Di dalam dunia kemiliteran, survival selalu harus di ajarkan pada pasukan ( terutama para pasukan komando ) hal ini dimaksudkan untuk menunjang operasi tempur dalam sistem RAID ( gerilya )
Jika terputus hubungan dengan induk pasukan ( terpecah-pecah di dalam hutan ), maka setiap anggota di tuntut untuk tetap hidup dalam segala keadaan ( situasi ). Dengan mengenal teknik hidup di alam bebas maka dapat menunjang kegiatan di alam dengan baik pula, tertib, tahan uji dan selamat.
Survival adalah salah satu cara hidup di alam bebas. kata survival berasal dari bahasa inggris "survive", yang artinya tetap ( bisa bertahan hidup ), sedangkan pengertian yang lebih luas adalah mampu melepaskan diri dari keadaan yang sulit, guna mempertahankan hidup di alam bebas. keadaan sulit ( keadaan buruk atau kritis ) diantaranya adalah :

1.      Tidak adanya ( habisnya ) persediaan makanan.
2.      Ancaman kondisi medan yg berat.
3.      Tersesat atau terpisah dari kelompok ( induk pasukan ).
4.      Hilang atau tersesat di waktu melakukan pendakian
5.      Terabatasnya perlengkapan yang dimiliki/tersisa.
6.      Mengalami kecalakaan di alam bebas, dll


Untuk memudahkan pengertian tentang SURVIVAL, maka dari kata tersebut dapat di buat kiasan makna untuk di jadikan pedoman umum, yaitu :
SSadarilah sungguh-sungguh situasi dan kondisi diri sendiri, medan yang di hadapi dan ancaman-ancaman bahaya yang mungkin ada.

UUntung rugi situasi yang hadapi tergantung pada ketenangan serta penggunaan akal sehat.
R Rasa takut dan panic harus dikendalikan, dengan cara mengatur keseimbangan rasio dan emosi.
VVakum (kekosongan), artinya kekosongan waktu harus diisi dengan kegiatan yang menyenangkan serta dapat menghibur diri sambil senantiasa mencari jalan keluar.
I Ingatlah selalu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
VVivo (vivere) dari bahasa latin yang artinya hidup, Tetap optimis untuk dapat bertahan, jangan mudah putus asa.
A Adaptasi dengan lingkungan sangatlah penting.
L Latihlah selalu diri dan belajar terus agar jadi biasa.

Teknik hidup di alam bebas merupakan pengetahuan dan keterampilan dasar yang baik bagi seseorang survival yang gemar akan petualangan, dasar-dasar tehnik SURVIVAL      dapat ditingkatkan serta dipadukan menjadi kelompok-kelompok disiplin ilmu hidup di alam bebas, seperti :
Pengetahuan ilmu medan (Navigasi, peta, kompas).
Teknik survival darat, survival laut, survival udara.
Ilmu pendakian gunung.
Pengetahuan tanda-tanda alam.
Teknik membuat bivak (tenda darurat).
Pengetahuan kesehatan.
Teknik pioneering (penggunaan tali dan tongkat).
Teknik isyarat atau semboyan (untuk komunikasi darurat).
Pengetahuan mengenai tanda-tanda jejak.
 Biologi serta zoologi praktis.
 Pengetahuan dan teknik SAR (search and resque).
 Pengetahuan PPPK dan PPGD ; Pertolongan Pertama Gawat Darurat.
 Dsb.
Sebelum melangkah ke hal yang lain pelajarilah bagaimana cara survival dapat di lakukan secara perorangan dan bagaimana cara survival kelompok, Bila kelompokmu dalam kondisi survival, maka aturlah langkah-langkah sebagai berikut :
Tunjuk seorang pemimpin yang dianggap mengeluarkan kondisi kelompokmu dari kondisi survival, pilihlah pemimpin yang di anggap paling baik, baik dari segi usia, cara berpikir, bertindak, pengalaman dan juga pengetahuannya.
Bagi dan aturlah tugas setiap anggota kelompok.
Jaga rasa saling membutuhkan dalam kelompok.
Pemimpin juga harus adil dan yang tidak kalang pentingnya yaitu harus dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Untuk memahami teknik survival darat, perlu diketahui sifatsifat medan yang dihadapi, misalnya :
1.     Rimba belantara, rawa, pegunungan, Yang harus diketahui diantara lain :
Jenis hutan (hutan primer, hutan sekunder, hutan tersier, savanna atau rawa)
Jenis vegetasi (tumbuhan)
Jenis binatang yang hidup, binatang buas/liar atau tidak binatang melata atau bahkan jenis-jenis binatang yang beracun
Kemungkinan adanya wabah penyakit/epidemic
Navigasi
Cara menyalakan api
Cara berlindung (bivak)
Mencari makanan darurat, mencari makanan dan air,
Menanggulangi bahaya binatang, dsb.
BIVAK (Tenda darurat)
Bivak yaitu suatu tempat dimana kita bias terlindung yang sifatnya sementara (darurat), gunanya untuk melindungi kita dari cuaca buruk serta dapat memberikan rasa aman. Mendirikan bivak adalah tehnik penting yang harus dikuasai jika hendak berkemah.
Penunjang pembuatan bivak terbagi dua yaitu :
Dari bahan alam seperti pepohonan (dahan, ranting dan daun), batu-batu, gua, dan sebagian nya.
Dari bahan yang sudah jadi/ada, seperti jas hujan, ponco, fly-sheet atau parasut.
Yang perlu di perhatikan sewaktu pembuatan bivak :
1.     Pemilihan tempat yang baik dan menguntungkan, seperti terhindar dari hembusan angina. Mudah dilihat dari tempat jauh (jika kita sedang tersesat, tim pencari akan mudah menumukan kita).
2.     Factor keamanan bivak, baik dari bahaya phon tumbang, tanah longsor, banjir, dan sebagainya.
3.     Kesehatan yang memenuhi syarat.
Beberapa jenis bivak antara lain :
1.     Taching,
2.     Mob (somali) biasa di buat oleh suku Afrika,
3.     Cagak (shelter),
4.     Para-para (dibuat diatas pohon/tree house)
5.     Teepee (tenda seperti yang digunakan bangsa indian),
6.     Zulu, dan sebagianya.
Disamping dapat membuat bivak, kita juga harus belajar cara-cara membuat jebakan (misalnya menggunakan tali) untuk menangkap binatang yang dapat dimakan atau bias juga jebakan untuk mengagetkan dan menghalau binatang liar.
Memilih dimana tempat untuk berkemah dan mengetahui bagaimana cara membuat tempat berteduh/beristirahat (shelter) yang baik adalah salah satu keterampilan survival. Membuat bivak yang besar untuk waktu yang lama membutuhkan tehnik khusus. Shelter pada umumnya dibuat untuk berteduh dari panas nya terik matahari, tiupan angin dan dingin, serta deraan air hujan, terutama dalam keadaan darurat, bivak sangatlah penting.
Tipe-tipe bivak :
1.     Bough shelter, patahkan sebuah pohon hingga ke tanah pastikan dahan itu tidak akan menimpa kita (ikatlah dengan kuat), tutupilah dengan dedaunan.
2.     Root shelter, jika ada akar pohon yang besar berada di atas tanah dan menghalangi angina, kita dapat memakainya sebagai bivak dengan menambahkan dahan dan dedaunan untuk menahan angina.
3.     Fallen trunks, sebuah batang kayu atau pohon yang tumbang dapat digunakan untuk tempat berlindung sementara, ditambah sedikit galian dan atap ranting dan dedaunan.
4.     Stone barriers, tumpukan batu juga bisa dapat dipergunakan untuk membuat tempat berlindung, seperti yang dilakukan orang eskimo selama di daerah yang dingin.
Selain itu kita juga dapat membuat bivak dengan menggunakan jas hujan (poncho), dapat lebih cepat dan jauh lebih mudah.
Tipe-tipe shelter sheet (bivak dengan lembaran poncho) :
1.     Natural shelter
2.     Triangular shelter
3.     Curl shelter
4.     Double shelter
Teknik Menghemat Tenaga
Di dalam hidup di alam bebas, kita dapat melakukan tindakan pencegahan (prevfentif) untuk mengurangi tingkat keadaan darurat. Cara-caranya adalah :
1.     Usahakan tubuh tetap dalam keadaan kering. Tubuh yang basaha akan banyak menguras energi.
2.     Usahakanlah membatasi keluarnya keringat yang berlebihan, jangan melakukan tindakan yang tidak perlu (sia-sia)
3.     Lakukanlah pekerjaan dengan tenang, untuk menghemat tenaga agar tidak cepat lelah dan berkeringat.
4.     Beristirahalah yang cukup, jika berjalan untuk setiap jamnya harus beristirahat sekitar 5 sampai 10 menit.
5.     Minumlah cairan (minuman) yang hangat setelah di panaskan.
6.     Pakailah tutup kepala (topi)
7.     Lindungi diri dari tiupan angin dengan pakaian tebal dan hangat.
8.     Jangan panic.
9.     Perbanyaklah makan-makanan jika terdapat kesempatan (untuk persediaan energi/tenaga).
Mencari (Mendapatkan) Air
Air adalah factor yang paling penting di dalam survival. Tanpa makanan manusia bias bertahan lebih lama di bandingkan tanpa air minum. Cara-cara mendapatkan air :
1.     Memeras tumbuhan lumut untuk diambil airnya, kemudian di saring.
2.     Mengambil air dari rembasan tebing-tebing.
3.     Memotong batang pohon rotan secara miring, dan ambil airnya.
4.     Meremas akar alang-alang, rumput gajah/gelagah.
5.     Mengambil dari jenis talas-talasan.
6.     Menadah atau mengumpulkan air embun yang menempel pada daun di pagi hari.
7.     Menampung air hujan.
8.     Meminum air sungai kecil pegunungan.
9.     Mengambil air dari tumbuhan kantung samar.
10. Mengambil air dari tebasan pohon pisang.
Hewan yang Dapat Menunjukan Adanya Air
1.     Mamalia. Kebanyakan hewan membutuhkan air secara teratur, hewan biak biasanya tidak dapat hidup jauh dari sumber air, kecuali beberapa karnivora yang mendapatkan cairan dari makanan nya (hewan yang dimangsanya).
2.     Burung. Pemakan biji-bijian seperti gelatik atau merpati juga tidak pernah jauh dari air, perhatikan burung-burung tersebut saat sedang rendah ketika mencari air.
3.     Reptile. Sukar dijadikan indikator yang baik terhadap tempat air, reptile sering mengumpulkan embun atau mendapatkan air dari hewan yang di mangsa nya.
4.     Serangga. Merupakan indicator yang baik, khusus nya lebah, sarang lebah tidak pernah lebih dari radius 6,5 km dari sumber air. Serangga lain adalah semut dan lalat (90 meter dari sumber air)
5.     Jejak manusia. Biasanya jika ada jejak kaki, maka sudah dekat dengan sumber air.
Bahan Suvival Yang Mengandung Karbohidrat
1.     Buah-buahan
2.     Biji-bijian dari suku rumput-rumputan : jagung, padi, dll.
3.     Batang-batang pohon enau, sagu, tebu.
4.     Suku akar-akaran seperti singkong, ubi, talas, kentang, kacang tanah. Hati-hati terhadap singkong hutan yang biasanya beracun (tetapi kalau kita olah dulu, kita bias meminimalkan racunnya).
Bahan Survival Yang Mengandung Protein
1.     Tumbuh-tumbuhan muda.
2.     Biji-bijian muda seperti jagung, kacang-kacangan, dll.
Bahan Survival Yang Dapat Dijadikan Obat
1.     Daun kayu putih untuk obat sakit perut.
2.     Daun akar wangi untuk obat sakit perut/mules.
3.     Daun ki urat untuk obat bisul/batuk-batuk.
Tumbuhan Survival Yang Lainnya Yang Dapat Dimakan
1.     Daun kirinyuh.
2.     Mawar hutan, daunnya dimakan, bunga nya untuk obat tersengat lebah.
3.     Harendong.
4.     Saliara, buahnya yang berwarna ungu dapat dimakan.
5.     Sereh, umbutnya/umbi dapat dimakan.
6.     Paku, umbut/umbinya dapat dimakan.
7.     Antanan, daunnya dapat dimakan.
8.     Kapas hutan (kapuk), buah yang masih muda dapat dimakan.
9.     Arbei hutan.
10. Selada air rawa.
11. Saninten, seperti rambutan, biji yang tua coklat direbus.
12. Honje, dll.
Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang beracun atau tidak pada prinsipnya terletak pada :
a.      Tumbuhan beracun mempunyai getah berwarna putih, batangnya mempunyai bulu-bulu halus, ruas daunya tidak beraturan.
b.     Tumbuhan yang tidak beracun, getahnya berwarna bening, batang nya tidak berbulu, dan ruas daunnya beraturan.
Binatang Sebagai Bahan Survival
1.     Tawon / Lebah, dapat dimakan karena mengandung protein.
2.     Belalang (hati-hati terhadap yang berwarna kuning/ menyolok : misalnya berwarna belang-belang).
3.     Bekicot/ Keong Siput. Dibuang dulu lender nya lalu di olah.
4.     Ikan air tawar (hampir semua dapat dimakan).
5.     Kadal
6.     Katak hijau, katak biasa tidak bias dimakan karena kulit nya dapat menyebabkan serangan jantung secara mendadak.
7.     Ikan laut (hati-hati dengan yang berwarna mencolok dan beerbentuk aneh, biasanya ikan seperti itu beracun).
8.     Ungags/burung.
9.     Binatang menyusui.
Mengenal binatang yang beracun :
1.     Tawon yang besar/Engang.
2.     Kumbang beruas-ruas.
3.     Kalajengking.
4.     Kodok/kadak.
5.     Binatang yang melata atau binatang rawa.
Mengenal Ular Berbahaya/Berbisa
1.     Ular belang (hitam dan putih) : beracun dan mematikan.
2.     Ular cabe (hitam putih diperut, punggung coklat, meraha diekornya) dapat dimakan.
3.     Ular hijau : beracun dan mematikan.
4.  Ular cobra sangat beracun dan mematikan, dapat dimakan (untuk mengolah nya harus dengan kemampuan khusus).
5.     Ular weling (belang kuning-kuning) : beracun dan mematikan.
6.     Ular sanca (besar dan panjang) tidak berbisa, dapat dimakan.
7.     Ular puspa (memiliki kemiripan dengan ular sanca)

8.     Ular laut ( beracun dan berbahaya untuk dimakan).